PGMI

Mahasiswa Universitas Alma Ata Yogyakarta beserta dosen pembimbing berfoto bersama Kepala SD Unggulan Al-Ya’lu

Bertambah tamu, maka bertambah juga keluarga baru. Barangkali itulah kalimat tepat yang dialami Al-Ya’lu. SD Unggulan Al-Ya’lu mendapatkan kehormatan menjadi tujuan wisata pendidikan 36  mahasiswa serta 2 dosen PGMI Universitas Alma Ata (UAA) Yogyakarta pada hari Kamis, 16 November 2017.

Ketua Program Studi Pendidikan Guru MI UAA, Laelatul Badriah, M.Pd. saat memberi sambutan

Dalam sambutannya, Laelatul Badriah, M.Pd selaku Kaprodi PGMI menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang sangat meriah. Ia menambahkan, tujuan kunjungan ini adalah untuk mengajak mahasiswanya melihat kondisi pendidikan yang ada di luar Yogyakarta, dan belajar dari guru-guru yang di Al-Ya’lu, bagaimana cara mengajar yang baik. Menurutnya, pilihan berkunjung di Al-Ya’lu dilatarbelakangi rasa penasaran atas keberhasilan sekolah ini dalam menyiapkan Ujian Nasional sehingga selalu mendapatkan predikat peringkat pertama rata-rata nilai UN Se-Kota Malang. “Semoga mahasiswa kami dapat belajar banyak disini”, ungkapnya.

Kaprodi didampingi dosen pembimbing dan mahasiswa PGMI UAA Yogyakarta di auditorium Al-Ya’lu sedang menyimak tayangan profil dan prestasi SD Unggulan AL-Ya’lu

Sementara itu dalam sambutannya, pengurus Yayasan Manunggal Bangsa menyampaikan rasa terima kasih atas kehormatan civitas akademika Universitas Alma Ata Yogyakarta yang telah berkunjung ke Al-Ya’lu. Lebih lanjut ia menyampaikan rasa bahagia karena kunjungan Universitas Alma Ata ini berarti bertambah lagi keluarga besar Al-Ya’lu, sehingga kunjungan ini adalah kunjungan dari sahabat. “Kami selalu terbuka apabila ke depannya mahasiswa Universitas Alma Ata berkunjung lagi ke Al-Ya’lu setiap tahunnya”, ungkapnya.

Kunjungan ini disambut dengan penampilan Nasyid dan Parade Angklung oleh siswa-siswi SD Unggulan Al-Ya’lu. dilanjutkan dengan pemaparan profil sekolah, dan observasi ke kelas-kelas.

Bagi para mahasiswa Alma Ata, kunjungan tersebut sungguh berkesan, dan merasa kerasan berada di Al-Ya’lu. “Rasanya mau disini terus, tidak mau pulang”, ungkap salah satu mahasiswa. Hal senada juga disampaikan salah satu dosen pendamping. Ia juga merasa betah dan ingin kembali berkunjung lagi ke Al-Ya’lu. “Insya Alloh, saya akan ajak lagi mahasiswa kesini”, ungkapnya.