Nilai ujian sekolah Irdya Pravieta Waridati, siswi kelas VI SD Unggulan Al Ya’lu ini nyaris sempurna. IPA 100, Matematika 100, Bahasa Indonesia 98. Diapun menjadi yang terbaik se-Kota Malang.

ANAK CERDAS: Irdya Pravieta Waridati meraih nilai tertinggi se-Kota Malang.

ANAK CERDAS: Irdya Pravieta Waridati meraih nilai tertinggi US SD/MI se-Kota Malang tahun 2016.

     Ditemui Radar Malang di sekolah- nya, SD Unggulan Al-Ya’lu, siswa kelas  VI  Irdya Pravieta Waridati terlihat ceria sembari berlatih menyanyi koor. Sepintas gadis yang akrab disapa Tita tersebut terlihat sama dengan teman-teman satu angkatannya. Namun di balik itu semua, ada segudang prestasi nasional maupun internasional yang telah diraihnya.

     Dalam ujian sekolah tingkat SD yang diselenggarakan Mei lalu, bocah yang tinggal di Arjosari Malang itu berhasil menorehkan prestasi yang membang- gakan dengan meraih nilai 100 untuk mata pelajaran IPA, 100  Matematika dan 98 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Saat diwawancarai Jawa Pos Radar Malang Jumat (24/6) kemarin, Tita bahkan belum tahu kalau dirinya mendapatkan peringkat pertama se-Kota Malang. Hal ini bukan tanpa alasan, tapi karena pihak sekolah ingin memberikan kejutan bagi salah satu murid terbaiknya itu pada hari pengumuman yakni hari ini, Sabtu (25/6).

     Lewat angket yang disebarkan oleh pihak sekolah, Tita mengatakan bahwa fokus belajar di kelas adalah kunci keberhasilannya. ”Belajar seperti biasa bersama teman-teman, harus disiplin dan sesuai jadwal,” tulisnya. Selain itu, Tita juga selalu berusaha untuk memfokuskan perhatiannya kepada guru dan mengerjakan soal-soal yang ditugaskan kepadanya. Karena ketika berada di rumah, Tita mengaku lebih senang mengajari adiknya belajar ketimbang belajar untuk dirinya sendiri.

     Di mata guru kelas maupun teman-temannya, gadis kelahiran 8 Agustus 2003 ini dianggap sebagai anak yang tampak dewasa dan tidak banyak ulah ketika di kelas. ”Dia sangat aktif bertanya. Kalau ada hal yang tidak ketahui, dia akan terus bertanya sampai detail,” kata Wiyanto, wakil kepala SD Unggulan Al Ya’lu. Wiyanto yang memiliki kedekatan khusus karena sebagai guru pembina Tita mengikuti lomba siswa teladan pun merasa bangga dengan prestasi yang diraih oleh muridnya tersebut.

     Pencapaian nilai terbaik yang diraih oleh Tita ini sempat mengejutkan pihak sekolah. Karena dari hasil beberapa kali tryout, meskipun nilai Tita tergolong tinggi tetapi belum pernah menempati rangking tertinggi se-Kota Malang.
Namun hasil memang tak pernah mengkhianati usaha.  Keaktifan Tita untuk selalu bertanya dan kesungguhannya ketika di kelas, membuat anak kelima dari enam bersaudara ini berhasil mendapatkan rata-rata nilai tertinggi di Kota Malang dengan total nilai nyaris sempurna, yakni 298 untuk tiga mata pelajaran yang diujikan, atau rata-rata per pelajaran 99,33.

      Ditanya mengenai siapa sosok di balik kesuksesannya tersebut, Tita menyampaikan, orang-orang terdekatnya lah yang memiliki peran besar. ”Mama, dan bu guru Bahasa Indonesia saya,” tulisnya polos. Selain itu, di samping salat Dhuha yang dianjurkan pihak sekolah, Tita juga tidak pernah absen untuk melakukan salat Tahajud.

     Soal prestasi, sejak masih duduk di kelas IV, Tita telah tiga kali mengikuti kompetisi di bidang sains. Yang pertama Tita  berhasil meraih medali perak dalam kompetisi International Competitions and Assesments for Schools (ICAS) dari University of New South Wales, Australia pada tahun 2014.
…..Di tahun selanjutnya, Tita kembali memperoleh medali perak ICAS. Lebih lanjut, pada tahun 2015,  Tita berhasil membawa pulang  medali perunggu dalam International Math and Science Olimpiade (IMSO) di Thailand. ”Di tahun yang sama, Tita juga mendapat prestasi sebagai siswa teladan putri dan juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk mata pelajaran IPA di Kota Malang,” kata Wiyanto.
…..Keseriusan Tita untuk mengikuti lomba sudah terlihat sejak duduk di bangku kelas 1. ”Sebelumnya Tita prestasinya di bidang menyanyi. Tita dulu juara menyanyi tingkat provinsi,” kata Wiyanto. Namun melihat ketertarikannya yang begitu besar terhadap dunia sains, pihak sekolah pun dengan telaten membina Tita sampai dia berhasil meraih segudang prestasi di bidang sains.
…..Selain itu, Tita juga aktif di berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Dua ekskul yang diikuti  Tita, semuanya berhubungan dengan dunia sains. Yaitu Kids Science Club (KSC) dan Olimpiade Sains. Namun, layaknya anak-anak pada umumnya, Tita tidak bisa menutupi rasa sebalnya kala asyik bercerita, temannya memotong pembicaraannya.
…..Setelah lulus dalam jenjang sekolah dasar ini, kedua orang tua Tita telah mendaftarkan anaknya tersebut ke SMP Unggulan Al-Ya’lu. ”Mungkin orang tuanya sudah nyaman dan puas dengan hasil pembelajaran Tita selama bersekolah di sini. Jadi mereka memilih melanjutkan di lembaga yang sama. Kami beri kebebasan sepenuhnya kepada wali murid untuk memilih sekolah,” terangnya.
…..Tita masih ingin terus mengejar cita-citanya. Kecintaannya akan dunia sains, membuat bocah yang tidak lama lagi berusia 13 tahun ini ingin terus bergelut dalam dunia sains dan menjadi ilmuwan di bidang ilmu pengetahuan alam. ”Ingin jadi ilmuwan sains yang bermanfaat untuk orang lain, tapi tidak mau jadi dokter,” ungkapnya. (*/c1/lid. JawaPos Radar Malang 25/06/2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *